yprsulteng.com

Sabtu, 02 Juli 2011

EKSPOS KERAGAMAN SENI DAN BUDAYA DALAM KEGIATAN PEKAN BUDAYA

PALU-Pekan Budaya dan Pariwisata Sulawesi Tengah merupakan program tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Tengah yang dilaksanakan secara bergilir di setiap Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tengah.Pada pekan budaya kali ini akan dilaksanakan di Kabupaten Tojo Unauna dimana wilayah ini pula juga memiliki kekayaan seni, budaya dan keindahan alam yang tak kalah menariknya dengan daerah di Indonesia.
Menurut  Seksi Pengembangan Program Panitia Pekan Budaya Sulawesi Tengah, Amin Abdullah, Kamis (30/6), pada tahun-tahun sebelumnya, Pekan Budaya telah dilaksanakan berturut-turut pada tahun 2002, 2003, 2005 dan 2010 di Kota Palu, 2004 di Kabupaten Luwuk Banggai, 2006 di Kabupaten Donggala, 2007 di Kabupaten Parigi Moutong, 2008 di Kabupaten Toli-Toli, dan 2009 di Kabupaten Buol. Kali ini giliran Kabupaten Tojo Unauna yang mendapat kepercayaan menggelar agenda pesta budaya tersebut yang akan berlangsung 17 Juli mendatang.
Sejak tahun 2007, Pekan Budaya telah  menggunakan pendekatan tematik, sehingga penataan festival Pekan Budaya dan Pariwisata Sulteng, dirancang sedemikian rupa hingga lebih menekankan pada ekspos keanekaragaman seni tradisi dan perkembangan seni pertunjukan serta seni rupa, sebagai sarana pendidikan kebudayaan masyarakat serta diwarnai dengan kegiatan workshop yang edukatif untuk mengasah sumber daya manusia seniman dan budayawan di Sulawesi Tengah. Singkatnya, Pekan Budaya dan Pariwisata Sulawesi Tengah lebih ditekankan menjadi ”laboratorium” seni budaya di Sulawesi Tengah.  
Pada Pekan Budaya dan Pariwisata Sulawesi Tengah X 2011 di Tojo Una Una, tema yang akan diusung adalah ”Kehidupan di Bawah Air”. Hal ini didasari oleh potensi unggulan dari Kabupaten Tojo Una-Una di sektor Pariwisata dengan mengandalkan keindahan taman bawah lautnya. “Konsep laboratorium ini kemudian dikembangkan bukan hanya pada kesenian, namun juga pada penataan dan manajemen festival. Itulah sebabnya maka Pekan Budaya dan Pariwisata Sulawesi Tengah juga menggunakan konsep keliling di seluruh kabupaten/kota”, ujar Amin Abdullah memaparkan.
Lanjut Amin, hal ini dimaksudkan agar ajang ini menjadi stimulus sekaligus mendorong setiap kabupaten / kota untuk mempunyai festivalnya sendiri-sendiri. Bagi Kabupaten / Kota yang telah mempunyai festival yang mapan, maka pelaksanaan event ini dilaksanakan untuk lebih memeriahkan festival milik tuan rumah. Dengan konsep keliling, diharapkan juga Pekan Budaya dan Pariwisata dapat dijangkau seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.
Olehnya, Pekan Budaya dilaksanakan di Kabupaten Tojo Una-Una, dilaksanakan untuk ikut memeriahkan event tahunan Festival Togean yang sudah dimiliki kabupaten tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada Kabupaten Tojo Una-Una, sebagai tuan rumah bagi duta-duta budaya dan pariwisata dari Kabupaten lainnya di wilayah Propinsi Sulawesi Tengah.
Dalam proses sinergi kedua event tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sulawesi Tengah dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tojo Una-Una melakukan sharing program dan workshop bersama dalam mencari titik temu pelaksanaan kedua event tersebut, baik dalam konsep penataan maupun manajemen teknis pelaksanaan festival. Hasilnya, pada akhir pelaksanaan Pekan Budaya dan Pariwisata dilanjutkan dengan kunjungan wisata ke Pulau Togean untuk menghadiri Pembukaan Festival Togean. 
Hal yang baru dalam pelaksanaan Pekan Budaya kali ini adalah dibukanya kembali pertunjukan masyarakat adat dan pameran seni rupa.

Kehidupan Bawah Air Dalam pendekatan tematik, semua pemahaman dapat dianggap benar sepanjang tema garapan bertemakan Kehidupan di Bawah Air. Pemilihan tema ini didasarkan pada potensi unggulan Pariwisata di Kabupaten Tojo Una-Una yakni keindahan alam bawah air di Kepulauan Togean. Dengan demikian, pemilihan tema ini akan semakin menguatkan promosi potensi Pariwisata di kabupaten tuan rumah. 
“Dengan mengambil tema ini, maka karya – karya garapan seni pertunjukan dan seni rupa mengambil sumber penciptaan seni dari kehidupan bawah air. Misalnya, dalam bidang pertunjukan sastra inspirasi pembuatan karya dapat diambil dari mitos, cerita rakyat, legenda, dan lain-lain”, uangkapnya. Dalam bidang tari, gerak-gerak mahluk bawah laut dapat menjadi sumber inspirasi gerak. Dalam bidang pertunjukan sastra, mitos, cerita rakyat bawah air dapat dijadikan sumber cerita. Dalam seni rupa, warna dan kehidupan bawah laut merupakan sumber inspirasi yang sangat luas untuk menciptakan seni lukis, seni kriya yang terbuat dari kerang atau benda-benda bawah laut lainnya hingga seni instalasi.(bp003)

Sumber : http://www.beritapalu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1386:ekspos-keragaman-seni-dan-budaya-dalam-kegiatan-pekan-budaya&catid=34:palu&Itemid=126