yprsulteng.com

Sabtu, 26 Maret 2016

Puluhan Warga Watusampu Muntah Darah



 Berdasarkan data yang di himpun Yayasan Pendidikan Rakyat (YPR) Sulteng, sebanyak 20 orang warga kelurahan watusampu, kecamatan palu barat mengidap penyakit muntah darah, batuk darah dan sakit dada/paru-paru bahkan tiga diantaranya sampai meninggal dunia. Penyakit tersebut diduga diakibatkan karena polusi udara dari pekerjaan sejumalah perusahaan tambang galian C yang beroperasi diwilayah itu. Direktur YPR Sulteng Dedy Irawan mengungkapkan, dari hasil survey yang dilakukan terhadap tujuh perusahaan tambang yang beroperasi dikelurahan tersebut dan aktivitas pertambangan dilakukan berada persis dibawah wilayah pemunkiman warga terutama di wilayah watusampu Dusun III.

“Sejumlah warga banyak yang mengeluh dan mengatakan bahwa aktivitas tambang sudah hampir masuk di dapur mereka” ujar dedy, saat jumpa pers di kantor YPR yang beralamat di jalan Alam Raya, kecamatan palu barat, kamis (3/5).

Dedy melanjutkan,  aktivitas penambangan pasir, batu dan kerikil juga beroperasi tidak jauh dari badan sungai-sungai dan pantai teluk palu, sehingga tidak mengganggu konsentrasi keseimbangan lingkungan diwilayah pesisir dan dapat mengakibatkan aliran pinggiran sungai menjadi lebar. Hal ini sangat berdampak dengan perkebunan serta permukiman masyarakat sekitar serta penimbunan (reklamasi) yang dilakukan juga merusak ekosistem terumbu karang, dan vegatasi hutan mangrove,” tuturnya.

Melihat keadaan seperti itu, dedy mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah kota palu yang terkesan tidak peduli terhadap kehidupan masyarakat setempat yang setiap hari menghirup udara yang sudah terkontaminasi dengan debu-debu dari aktivitas pertambangan.

“walikota seharusnya sudah memikirkan dampak yang akan terjadi jika perusahaan tersebut diberi izin beroperasi, wsalikota juga seharusnya lebih peduli terhadap kehidupan masyarakat watusampu, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi dengan anak-anak disana,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar