PALU- Puluhan nelayan mengepung Kantor Kelurahan Lere, kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah (Sulteng) terkait dugaan penyalahgunaan bantuan Nelayan senilai Rp 300 juta. Menurut para nelayan, sejauh ini panitia pengadaan tidak memaksimalkan penggunaan anggaran kepada masyarakat, dimana pengadaan barang yang mereka terima tidak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis (Juknis) yang ada.
“Sejauh ini nelayan baru menerima 7 dari 10 unit mesin katinting dalam pengadaan,” kata koordinasi aksi ashar dalam orasinya, Rabu (16/3). Kata dia, selain mesin katinting, sebanyak 20 unit perahu yang diterima nelayan juga merupakan perahu setengah jadi dan belum layak pakai. Setelah beberapa saat melakukan unjuk rasa, akhirnya pihak kelurahan mempertemukan warga dengan panitia pengadaan.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Lurah Lere Andi Basri Parampasi dan Camat Palu Barat Dahyar AK Muhammad. Warga baru membubarkan diri setelah pihak panitia pengadaan berjanji akan melakukan mengecekan dan perbaikan. Dalam aksi tersebut para pengunjukrasa juga menuntut pencopotanketua proyek pengadaan (BANJIR)
Sumber : Media Alkhairaat Kamis 17 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar