yprsulteng.com

Sabtu, 26 Maret 2011

Pendidikan di Kalamanta Butuh Perhatian


YUNUS : KAMI BELAJAR DIKOLONG RUMAH
SIGI-Sarana pendidikan sekolah Dasar(SD) di Desa kala mata butuh perhatian. Menyusul sarana pendidikan ditempat tersebut sudak tidak layak pakai. Akibatnya proses belajar mengajar dilakukan dibalai desa dan kolong rumah. Kepala SD Kalamanta, Yunus Tomu kepada Media Alkhairaat di Desa Banasu, Jum’at (18/3) sore mengatakan, hal itu dilakukan karena bangunan sekolah yang ada telah roboh dua tahun lalu tepatnya pada April 2009.

“Selain bangunan sudah tidak ada, mobile sekolah berupa kursi dan meja juga tidak bisa digunakan lagi,” ujarnya. Dia menyebutkan, sekolah yang dipimpinya memiliki 40 orang siswa tersiri dari kelas 1 hingga kelas 6, dengan tenaga pengajar sebanyak empat orang terdiri dari satu orang pengajar berstatus  PNS, satu orang tenaga yayasan dan dua orang pengajar tenaga sukarela.

“dengan jumlah tenaga pengajar yang sangat terbatas tersebut, kami harus kerja merangkap memberikan pelajaran kepada siswa-siswi kami dari kelas saru hingga kelas enam,” katanya. Yunus yang telah mengabdi selama dua puluh sebagai tenaga pengajar di Kalamanta ini berharap Pemerintah Kabupaten Sigi dapat memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan di Wilayah yang berbatasan dengan wilayah Seko Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan ini, dengan cara membangun kembali sarana pendidikan yang telah roboh dua tahun lalu tersebut. “Hanya itu permintaan kami, agar anak-anak kami dapat beajar dengan nyaman seperti anak-anak lainnya di kota,”pintaya.

Dia menambahkan, apalagi saat ini bagi kelas enam akan menghadapi ujian akhir nasional, sehingga membutuhkan sarana belajar dan konsentrasi belajar yang baik. “Ujian akhir sudah dekat, anak-anak kami butuh konsentrasi dalam menerima pelajaran, kalau berpindah-pindah tempat belajarnya anak-anak tidak akan maksimal dalam menerima pelajaran,”sebutnya.

Dia mengatakan, selain di kalamanta sarana pendidikan di sejumlah tempat seperti didesa Mamo, Banasu dan Mapali juga butuh perbaikan (rehabilitas) karena bangunannya sudah tidak layakpakai. Kedepannya kata dia, wilayah Pipikoro akan dibangun jgua SMP Satu Atap, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan diwilayah tersebut. “Mudah-mudahan usulan kami untuk membangun SMP Satu atap dapat terealisasi. Olehnya kami butuh perhatian Pemkab dan DPRD Sigi,” tandasnya. (RAHMAN)

Sumber  : Media Alkhairaat Selasa 22 Mareet 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar